Minggu, 14 Juni 2009

Guru Oke

Sakti kenapa tidak mau membaca nak??sakti mo pintar gak? (tapi sakti tetap diam seribu bahasa), "hohoho...bagaimana klo kita main tebak2ansaja di papan tulis, sakti mau gak? sakti mengangguk dengan senang..."mau bu..", lalu bu aisyhpun menggambar awan dan baju"..

Mungkin itu sebagian cuplikan yang pernah kita rasakan dan kita lakukan sebagai seorang yang berprofesi guru.Ketika kita mengajar dan menghadapi anak2 yang rewel dalam membaca,anak2 yang mempunyai 1001 alasan untuk tidak mau belajar, bisa jadi ini menjadikan kita jengkel,kesal, marah dan berfikir bahwa si anak emang gak mau belajar kalee, tapi itulah suka dukanya mengajar dan juga tugas kita sebagai seorang guru yang mampu memberikan sesuatu yang terbaik bagi muridnya.
Guru adalah profesi yang mulia,ungkapkanlah kemuliaan anda lewat keramahan,tutur kata yang baik, dan senyum yang tulus dari hati yang ikhlas karena itu sangat menentukan kedekatan kita kepada murid sehingga murid mau melakukan apa saja karena adanya "LOVE" pada diri kita.
Dalam buku "Menjadi Guru Idola" karya Amir Tengku Ramly disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dapat menstabilkan emosi pengajaran anda, yaitu:

1. siswa2 yang pernah melakukan kezaliman kepada anda.Sambung silaturrahim dengan mereka, jadikan kebodohan mereka sebagai energi bagi pengajaran guna mengubahnya menjadi lebih baik
2. berilah pengajaran meskipun mereka tidak membutuhkannya dan bersabarlah terhadap watak dan perilaku buruk siswi anda
3. tersenyumlah bila anda merasa terbebani suasana kelas yang menjengkelkan

dalam buku karya Amir tersebut memang menjelaskan tentang murid secara universal, tapi sebenarnya itu juga penting banget buat kita yang berprofesi guru yang mengajar murid umur 3,5 tahun.


Dalam pengajaran tidak hanya skill yang dibutuhkan oleh seorang guru tapi juga kekuatan nilai2 spiritual.Guru yang hanya menonjolkan skill saja bisa jadi dia hanya memberikan satu ilmu saja kepada muridnya, tapi....bagi guru yang mengkombinasikan antara skill and spiritual maka dia telah memberikan beribu-ribu ilmu kepada muridnya.Oleh karena itu yuuk kita coba memperbaiki spiritual kita dengan cara (diambil dari buku "Menjadi Guru Idola"):

* bersyukurlah atas kemampuan dan profesi anda, bersyukurlah atas nikmat agama,akal,kesehatan,pendengaran,penglihatan,rezeki keluarga,siswi2 anda
* perbanyak istighfar sepanjang pengajaran
* optimislah dan berhusnudzon pada Allah SWT dan terimalah pilihanNya dengan rasa gembira. (he..he..he..lagi2 nyadur bukunya pak Amir nech)

Sodaraku yang seprofesi, ketika kita sudah bisa menanamkan nilai2 spiritual dalam diri kita maka hati kita akan tertata dengan baik, hidup akan lebih tenang dan selalu optimis menghadapi masa depan karena hati yang baik adalah hati yang terbuka untuk ilmu dan amalan2 yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, oleh karena itu diperlukan penataan hati diri kita dalam proses ini. Ada beberapa hal2 teknis untuk mendukung penataan hati, yaitu sebagai berikut:

* tersenyumlah kepada siswa2 anda dengan ikhlas dan tulus
* jadikanlah hal2 kecil tetap kecil
* berprinsiplah meskipun student not oke but teacher tetap oke
* jadilah mata tornado bagi kemajuan siswa2 dan latihlah dengan sadar
* turunkan tingkat stress anda, rilekslah, lakukan muhasabah
* satu hari bersama siswa2 anda, tertawalah untuk diri anda sendiri
* luangkan sedikit waktu setiap hari, bacalah, berimajinasilah dan santailah bersama keluarga.

(from a book "Menjadi Guru Bintang by Amir Tengku Ramly)

Ternyata jadi guru gampang2 susah ya...moga aja dengan adanya tulisan ini bisa memberikan kita motivasi buat saya pribadi and sodara2 yang seprofesi untuk menjadi lebih baik ke depannya.
I LOVE U ALL (TEKNOKIDS in samarinda) coz ALLAH and thanks to Mr.AMRI atas bukunya (walopun ga kenal). Marilah mulai saat ini, detik ini kita mempunyai semangat untuk memperbaiki generasi muda