Rabu, 11 Maret 2009

Mengapa Orang Tua harus menjadi pendengar aktif

" Bunda, tadi maya main sama rina, maya senang deh bisa main terus maya main tali di sekolah , sang ibu hanya mengiyakan saja tanpa ada respon yang membuat anak merasa di hargai akan kisahnya atau dikisah yang lain ada seorang anak bertanya kepada sang ayah yang pada saat itu baru pulang dari kantor,sang anak berkata : " ayah dari mana? "ayah dari kantor sayang,sang ayah menjawab,lalu si anak bertanya lagi," kantornya di mana yah??blm selesai ayah menjawab anak bertanya lagi dan bertanya mengungkapkan keingintahuan yang sangat tinggi, sang ayahpun langsung berkata , sayang ayah cape, kamu tanya aja sama bunda ya", sang ayahpun lansung pergi meninggalkan tanda tanya besar dipikiran sang anak.

Ini adalah sekelumit permasalahan yang sering terjadi di sekitar kita, orangtua jarang sekali mendengarkan keluh kesah, berita bahagia yang diucapkan anak dengan respon yang luar biasa tingginya, karena mereka menganggap apa yang diucapkan anak adalah sesuatu yang bernilai rendah dibandingkan ketika yang berbicara adalah orang dewasa. Reaksi - reaksi semacam ini bisa dimengerti karena orangtua terbiasa mengajari, menggurui, bertanya, mengancam, menilai atau meyakinkan sang anak, padahal perlu diketahui sebagai orangtua kita seharusnya belajar untuk mendengarkan apa yang dilontarkan sang anak secara aktuf, mengapa demikian?? di dalam buku "Menjadi Orangtua dan Sahabat terbaik bagi anak anda" karangan "Christina Krisnawati" mengupas keuntungan-keuntungan mendengar aktif bagi orangtua dan anak , yaitu :


1. Mendengar aktif mndorong terjadinya katarsi
Hal ini menolong anak - anak menemukan apa yang sesungguhnya mereka rasakan. Sesudah mereka mengutarakan perasaan-perasaan mereka, mereka merasa lega, perasaan yang menyusahkan seolah-olah hilang.
2. Mendengar aktif menolong anak-anak menjadi tidak terlalu takut terhadap perasaan-perasaan negatif
Bila orangtua melalui mendengar aktif memperlihatkan bahwa ia menerima perasaan anak, anak juga tertolong untuk dapat menerima perasaan - perasaannya sendiri Dari tanggapan orangtuanya, ia belajar bahwa perasaan-perasaan adalah menyenangkan.

3. Mendengar aktif mengembangkan hubungan yang hangat antara orangtua dan anak Pengalaman di dengar dan dimengerti orang lain adalah sesuatu kegembiraan dan kepuasan bagi kita karena kita merasa apa yang kita sampaikan diterima dengan kehangatan dan kesungguhan begitu juga dengan anak, orangtua yang belajar mendengar aktif dan berempati terhadap kisah anak akan menemukan rasa menghargai dan menghormati dan sebaliknya anak memberikan respon yang sama terhadap orangtua.

4. Mendengar aktif memudahkan pemecahan soal oleh anak
Pemecahan dan penyelesaian suatu masalah adalah lebih baik bila dapat dibicarakan daripada hanya dipikirkan saja, karena mendengar aktif memudahkan seseorang berbicara, maka hal itu mendorong seseorang dalam mencari penyelesaian atas masalahnya.

5. Mendengar aktif mempengaruhi anak untuk mau lebih mendengarkan pendapat orangtua
Apabila seseorang mau mendengar pendapat orang lain, maka pendapatnyapun akan mudah didengar. Anak - anak akan lebih terbuka untuk menerima pendapat orangtua bila orangtua mau mendengar pendapatnya lebih dulu. Bila orangtua mengeluh bahwa anak -anak tidak mau mendengar mereka, dapat di duga bahwa mereka tidak berusaha secara efektif mendengarkan anak -anak.

6. Mendengar aktif membuat anak bertanggung jawab
Bila orangtua menghadapi masalah anak -anak mereka dengan mendengarkan aktif, mereka akan melihat bahwa anak -anak mulai berfikir sendiri. Seorang anak mulai menganalisa masalahnya sendiri dan mencapai suatu penyelesaian yang konstruktif. Mendengar aktif menimbulkan rasa percaya diri, sedangkan memberi nasehat, instruksi dan sebagainya akan menimbulkan rasa tidak percaya diri karena mengambil alih rasa tanggung jawab penyelesaian masalah dari tangan anak. Mendengar aktif oleh karenanya merupakan cara yang paling efektif dalam menolong anak untuk lebih mengarahkan diri, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.

arti katarsis : ( 1 Kris penyucian diri yg membawa pembaruan rohani dan pelepasan dr ketegangan; 2 Psi cara pengobatan orang yg berpenyakit saraf dng membiarkannya menuangkan segala isi hatinya dng bebas; 3 Sas kelegaan emosional setelah mengalami ketegangan dan pertikaian batin akibat suatu lakuan dramatis